UNS — Sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yg tergabung pada sebuah tim Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) berdasarkan Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan (FKIP) mengajukan gagasan kaus serial komik fauna endemik Indonesia berbasis character smart card. Kaus tadi dibentuk menjadi solusi pertarungan literasi & gagasan tadi berhasil lolos bonus PKM berdasarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, & Teknologi (Kemendikbudristek) tahun aturan 2021.
Tim ini terdiri berdasarkan Sony Baroo Amirulloh yg dari berdasarkan Program Studi (Prodi) Pendidikan Seni Rupa, Siti Fatimah & Azzahra Nurhidayati Ni’mah berdasarkan Prodi Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia (PBSI), pula Ersa Arifiyanti berdasarkan Prodi Bimbingan & Konseling (BK). Mereka dibimbing sang Endri Sintiana Murni, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pendidikan Seni Rupa. Sony menyampaikan bahwa latar belakang gagasan yg mereka usung yakni keresahan yg dirasakan dampak adanya tindakan kriminal jual beli satwa endemik langka yg terancam punah.
“Indonesia negara yang kaya keragaman hayati, salah satunya hewan endemik. Kekhasan dan keunikannya menjadi daya tarik. Namun, hal tersebut juga memancing tindakan ilegal oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan jual beli satwa langka sehingga mengancam kepunahan,” jelas Sony beberapa saat yang lalu.
Mereka terinspirasi untuk menjadikan hewan endemik sebagai objek edukasi karakter pada anak, sekaligus memberikan pengetahuan mengenai salah satu kekayaan Indonesia, yaitu hewan endemik. Gagasan tersebut juga mendukung literasi digital dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan mewujudkan usaha kreatif mahasiswa. Dari gagasan yang telah diusulkan, Sony dan teman-temannya berhasil mengemas ide menjadi produk kaus komik yang berkualitas dan character smart card komik edukasi karakter dan hewan endemik yang dapat diakses melalui ponsel.
“Luaran yang dihasilkan ada dua, yaitu produk kaus komik yang berkualitas dan character smart card komik edukasi karakter dan edukasi hewan endemik yang dapat diakses melalui gawai,” terang Sony.
Dengan produk tersebut, Sony dan timnya menargetkan anak-anak jenjang Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD) sebagai sasaran pemasaran.
“Target pemasaran produk kami mulai dari anak-anak TK hingga SD dengan pemasaran melalui orang tua,” ungkap Sony.
Sony menambahkan, bahwa manfaat dari produk yang dihasilkan yaitu membantu anak-anak, orang tua, guru, dan pemerintah dalam upaya menanamkan pendidikan karakter dan memberi pengetahuan pada anak mengenai hewan endemik melalui media yang menyenangkan.
“Manfaatnya membantu anak-anak, orang tua, guru, dan pemerintah dalam upaya menanamkan pendidikan karakter dan pengetahuan pada anak mengenai kekayaan Indonesia, khususnya hewan endemik melalui media yang menyenangkan,” tutur Sony. Humas UNS
Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor : Afifah Miftahul Jannah