
BASTIND—Bastind FKIP UNS mengadakan seminar nasional bertajuk “Panduan Sukses Studi Lanjut dengan Beasiswa: Strategi, Persiapan, dan Motivasi bagi Mahasiswa PBSI FKIP UNS” secara daring melalui aplikasi Zoom pada pukul 09.00, Sabtu 14 Juni 2025. Seminar tersebut menyosialisasikan beasiswa kepada mahasiswa untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dengan menghadirkan dua orang alumni bastind FKIP UNS sebagai pembicara, yaitu Aldi Dwi Saputra dan Septirini Sekar Nusantari. Mereka adalah peraih beasiswa LPDP. Seminar tersebut juga dihadiri oleh dosen-dosen, kaprodi bastind FKIP UNS, dan dekan FKIP UNS.
Kedua pembicara menginformasikan tentang beasiswa, mulai dari beasiswa profesi yang terdiri dari beasiswa PPG prajabatan dan PPG dalam jabatan serta beasiswa studi lanjut yang terdiri dari beasiswa LPDP, unggulan, BPI, dan beasiswa scopus UNS. Seminar ini berfokus membahas beasiswa LPDP. Beasiswa LPDP merupakan beasiswa yang diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang memenuhi syarat untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 dan S3.
Terdapat empat jenis beasiswa LPDP, yaitu beasiswa umum, targeted, kolaborasi, dan afirmasi. Setiap jenis beasiswa tidak saling bersaing. Beasiswa LPDP menawarkan berbagai fasilitas mulai dari biaya pendidikan dan pendukung. Biaya pendidikan terdiri dari biaya pendaftaran, SPP, tunjangan buku, penelitian tesis/disertasi, seminar internasional, dan publikasi jurnal internasional. Sementara itu, biaya pendukung terdiri dari biaya transportasi, hidup bulanan, kedatangan, keadaan darurat, tunjangan keluarga (khusus doktor), aplikasi Visa, dan asuransi kehidupan.
Untuk mendapatkan beasiswa LPDP, calon penerima beasiswa dapat mengikuti dua jalur tes, yaitu tes LoA dan non LoA. Alur seleksi LoA adalah seleksi administratif, bakat skolastik, dan substansi. Sementara itu, seleksi non LoA tidak memerlukan tes bakat skolastik.
Selain membahas informasi seputar beasiswa, kedua pembicara juga membagikan tips mereka masing-masing untuk mendapatkan beasiswa LPDP. Calon penerima beasiswa perlu menyiapkan persiapan mental dan mempersiapkan diri agar lolos seleksi beasiswa LPDP. Persiapan mental dapat dimulai dari mengenali diri sendiri, seperti mengetahui kelebihan dan kekurangan diri, minat dan bakat, kompetensi yang ingin ditekuni, tujuan mengikuti beasiswa LPDP, dan apa yang akan dilakukan jika lolos atau gagal.
Persiapan diri untuk lolos seleksi LPDP dapat dimulai sejak masa kuliah, seperti belajar bahasa Inggris, mengikuti perlombaan, PKM, volunteer, aktif berorganisasi, hingga lulus tepat waktu. Rekam jejak yang positif selama perkuliahan dapat memperbesar prioritas untuk lolos seleksi beasiswa LPDP.
Seminar dilanjutkan dengan sesi pertanyaan. Pertanyaan yang disampaikan audiens saat seminar berkutat seputar tips untuk lolos tes wawancara, studi lanjut mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia (PBSI) ke luar negeri, peluang lolos beasiswa bagi yang orang tuanya PNS, dan apa yang perlu dilakukan apabila nilai tes TOEFL calon penerima beasiswa tidak memenuhi persyaratan minimum.
Pembicara memberikan tips untuk lolos dalam seleksi wawancara, yaitu dengan mengetahui batasan saat menjawab pertanyaan pewawancara agar jawaban kita tidak melebar hingga keluar dari konteks pertanyaan dan menjadi diri sendiri atau tidak memaksakan diri untuk mengikuti tips-tips yang beredar di internet karena dalam wawancara ada seorang psikolog yang dapat mengidentifikasi seseorang ketika berbohong. Lebih lanjut lagi, Prof. Dr. Kundharu, M.Hum. dosen PBSI FKIP UNS, menyampaikan bahwa kepercayaan diri penting dalam wawancara karena kepercayaan diri membuat seseorang tampak meyakinkan.
Pembicara juga menyampaikan bahwa calon penerima beasiswa yang orang tuanya PNS tidak akan mengurangi peluang lolos. Untuk pertanyaan seputar studi lanjut mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia ke luar negeri, pembicara menyarankan agar mahasiswa memilih studi yang linear. Selain itu, pembicara juga menyampaikan bahwa calon penerima beasiswa LPDP perlu mengikuti ulang tes TOEFL apabila tidak memenuhi nilai minimal.
Reporter : Zeeshan Fahrizal Gibran Wiyono
Editor : Hanifah Rahma Tsany